post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Rabu, 14 Mei 2014

1 Week : Chapter 1


Chapter 1 : I Want Meet You

Di sebuah Studio foto terlihatlah sepasang kekasih yang mengenakan pakaian baju pengantin. Mereka terlihat sangat bahagia. Mereka sedang mengambil foto pra-wedding untuk pernikahan mereka. Mereka adalah Clara Anjani dan Raditya Gunawan. Sang fotografer terus membidik kameranya dan terus mengarahkan berbagai macam gaya dan ekspresi pada kedua calon mempelai.

Setelah pemotretan selesai Clara menunjukan kesedihan di wajahnya. Dia sedih karena Raditya harus ke luar kota selama beberapa hari tepat sebelum acara pernikahan mereka. Raditya yang tau kegelisahan dan kegundahan yang dialami Clara berusaha menghiburnya. Akhirnya Clara mau tersenyum walau senyuman itu dipaksakan.

Tak selang berapa lama kemudian, sang fotografer datang. Dia memberikan foto Clara dan Raditya yang sudah dicetak dan diberi bingkai sebagai hadiah pernikahan mereka. Saat berusaha memberikan foto itu, tiba-tiba saja foto itu terjatuh dan pecah. Sang fotografer meminta maaf karena tidak berhati-hati. Dan dia berjanji akan mengganti bingkai yang pecah itu dengan bingkai yang baru. Akankah ini menjadi pertanda buruk untuk pernikahan mereka.

***

Terlihat seorang pria yang sedang duduk di kursi bandara. Dia sedang menunggu pesawat tujuan Jakarta. Pria itu adalah Arfian Denanda yang sudah lama tinggal di Los Angeles. Dia hanya diam, dan terlihat memikirkan sesuatu. Panggilan suara keberangkatan tujuan Jakarta menyadarkannya dari lamunan. Karena terburu-buru dia tak sadar kalau handphonenya tertinggal. Seorang gadis kecil memanggilnya.

“Excuse, sir. You leaving your handphone in here” Kata seorang gadis kecil mengingatkan.

“Thank you ” Kata Arfian  sambil melihat Handphonenya.

 “Your welcome” Kata gadis kecil tadi.

Tak selang berapa lama kemudian sebuah suara memanggil gadis itu. Dan ternyata ibunya yang memanggil gadis itu. Ibunya merasa khawatir karena putrinya meninggalkan ibunya tanpa memberitau terlebih dahulu. Ibunya langsung menasehati gadis itu bahwa ia tidak boleh melakukan hal itu. Si gadis kecil yang bernama Nanda hanya bisa mengatakan maaf pada ibunya.

Nanda bercerita bahwa barusan dia menolong paman yang  ganteng. Paman itu meninggalkan handponenya di kursi bandara dan dia mengingatkan bahwa Handponenya tertinggal. Nanda yang tidak tau siapa dan darimana paman itu berasal menjuluki paman tersebut Bule ganteng. Nanda bercerita kalau dia mengalami apa yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama. Ibunya cuma tertawa mendengar cerita anaknya. Ia mengatakan mereka harus cepat bila tidak ingin ketinggalan pesawat.


***

Setelah pemotretan selesai, Clara dan Raditya menghabiskan waktunya di sebuah taman kota. Sebuah taman yang tenang dan damai. Taman yang mempunyai kisah dan kenangan yang sangat berharga untuk mereka berdua. Di taman inilah Clara menyadari bahwa Raditya adalah seseorang yang berarti dalam hidupnya. Di taman inilah pertama kalinya dia merasa sangat khawatir kalau terjadi hal yang buruk pada Raditya.


FLASHBACK

July 2013

Di sore hari yang cerah terlihatlah Clara yang sedang mencari Raditya. Dia terus mencari dan memanggil nama Raditya.  Dia menangis dan terlihat khawatir. Dia takut terjadi sesuatu pada Raditya. Saat melihat cowok itu ada di depannya dan baik-baik saja. Tangisnya bukan semakin reda malah semakin keras. Apalagi saat melihat Raditya tengah bermain dengan beberapa anak kecil. Raditya yang melihat kedatangan Clara langsung tersenyum dan memanggil gadis itu. Namun Clara hanya diam dan tetap menangis.

 Raditya yang mengerti kekhawatiran Clara berusaha mendekati gadis itu dan menenangkannya. Dia mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Dia akan tetap hidup sebelum Clara meninggal karena dia adalah malaikat pelindung Clara. Dia memeluk Clara dan menepuk-nepuk punggungnya. Tapi Clara memberontak dan malah memukul dada Raditya. Raditya hanya diam saja terhadap perlakuan Clara. Seolah mengerti apa yang sedang dirasakan gadis itu.

FLASHBACK END

Raditya masih berusaha menghibur Clara. Dia tau bahwa wanita yang dicintainya masih merasa sedih karena dia harus pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Sehingga Clara harus mempersiapkan segala sesuatu tentang pernikahan mereka sendirian. Raditya berjanji bahwa dia akan cepat menyelesaikan urusan pekerjaannya disana.

Tapi bukan itu ternyata yang mengganggu pikiran Clara. Ia mengatakan pada Raditya bahwa Ia takut sesuatu yang buruk akan terjadi. Pigura foto pra wedding yang pecah biasanya menjadi pertanda buruk. Tapi Raditya tidak mempercayai hal itu. Lagian undangan pernikahan mereka sudah disebar ke seluruh keluarga, kerabat, dan teman-teman terdekat. Jadi apa yang perlu ditakutkan. Itu semua hanya takhayul yang tidak jelas.


***

Arfian sudah duduk di kursi penumpang dan menunggu pesawat membawanya kembali ke Indonesia. Dia terus memandangi Handphonenya yang tidak sengaja akan hilang. Tapi sebenarnya bukan Handphonenya yang membuatnya bersedih. Jika handphonenya hilang dia masih bisa membeli lagi.  Namun gantungan Handponenyalah yang lebih berarti dalam hidupnya.

 Sebuah gantungan sepasang burung merpati yang sedang berciuman. Gantungan itu sudah terlihat sangat kusut dan tua sekali. Disini terlihat jelas bahwa gantungan itu adalah pemberian dari seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya. Tak ingin gantungan itu hilang lagi, Arfian langsung melepas gantungan itu dari handphonenya. Ia langsung memasukkan ke dalam tasnya.


FLASHBACK

Arfian sedang tiduran di bangku sekolah. Sebuah suara membangunkannya. Suara itu adalah suara Clara. Dan tentu saja dia bangun mendengar suara dari gadis yang disukainya. Saat melihat Clara dia langsung tersenyum. Apalagi saat Clara berjalan menghampirinya, bertambah senanglah hatinya. Arfian berusaha mengendalikan debaran jantungnya. Namun dia harus kecewa, karena Clara berjalan melewatinya. Clara tidak berjalan ke arah mejanya, dia berjalan ke arah meja di belakangnya. Ternyata Clara hanya ingin meminjam catatan kepada temannya.

Saat Clara akan kembali ke bangkunya, entah sengaja atau tidak sengaja dia menjatuhkan bukunya tepat di lantai bangku Arfian. Arfian yang sebal, tapi tetap tidakk bisa mengacuhkan Clara membantunya mengambilkan buku yang terjatuh itu. Sebelum Clara jongkok untuk mengambil buku itu, Arfian terlebih dulu mengambil buku itu. Clara hanya mengucapkan terima kasih dan pergi begitu saja. Arfian yang merasa dicuekin oleh Clara jadi merasa tambah kesal.

Tapi kekesalanya tak berlangsung lama saat dia melihat sebuah kotak di lacinya. Dia membuka kotak itu. Sebuah gantungan kunci berbentuk sepasang merpati yang sedang berciuman. Saat melihatya Dia langsung tau siapa yang memberikan itu padanya. Mungkin saat Dia jongkok mengambil buku, Clara menaruh hadiah itu di lacinya. Dan terselip juga sebuah tulisan

“Terima kasih untuk  sebuah hari yang tidak pernah Aku lupakan dalam hidupku
Aku akan mengingat hari itu sebagai hari terindah mengapa Aku dilahirkan di dunia ini
Aku tidak tau sesuatu hal yang kamu sukai,
Dan Aku juga tidak tau sesuatu hal yang kamu inginkan
 Tapi tolong terima ini sebagai pengganti Gembul,
 dan sebagai gantinya aku akan menjaga dan melindungi gembul  sepenuh hatiku^_^”

Arfian tersenyum menerima gantungan kunci itu. Dan berjanji dia akan selalu membawa gantungan itu kemanapun dia berada (Awalnya Arfian menggunakan gantungan itu sebagai gantungan kunci, tapi karena perubahan jaman dia menjadikannya sebagai gantungan Handphone).

FLASHBACK END

Suara gadis kecil memanggilnya dan membuyarkan kilasan masa lalunya tentang gantungan itu. Itu adalah suara Nanda yang memanggil Arfian om bule ganteng. Gadis kecil itu begitu senang saat melihat orang yang tadi ditolongnya. Nanda langsung bertanya apakah Arfian juga orang Indonesia. Arfian tak menjawab dan hanya tersenyum yang menandakan bahwa dia membenarkan apa yang dikatakan Nanda.

 Kebahagiaan Nanda bertambah saat tau bahwa paman yang dikenalnya ternyata duduk di sebelah ibunya. Nandapun langsung merengek untuk tukar tempat duduk dengan ibunya. Shelly hanya bisa minta maaf pada Arfian dan memohon pengertian padanya untuk sifat anaknya yang rewel. Karena Shelly dan anaknya tak segera duduk, maka pramugari menyuruh mereka untuk cepat duduk karena pesawat akan segera cepat landas.


***

Setelah pulang dari taman, Raditya mengajak Clara mampir ke café teman mereka Sammy. Ia meminta Sammy untuk membantu meyakinkan Clara agar tidak mempercayai apa yang namanya takhayul. Sammy adalah teman baik Raditya. Dia mempunyai sebuah café yang cukup ramai dan banyak pengunjung. Dan di tempat ini pulalah Raditya melamar Clara. Tentu kedatangan calon pengantin ini disambut dengan baik oleh Sammy. Ia langsung menraktir pasangan ini dengan menu special yang ada di cafenya.

Sammy mengucapkan selamat pada mereka berdua yang sebentar lagi akan menikah. Dan tak lupa dia menghibur Clara agar tak terlalu bersedih ditinggal calon suaminya. Clara mengatakan dia tidak akan sedih ditinggal oleh Raditya, tapi Radityalah yang akan merasa mau mati karena merindukannya. Lalu mereka semua tertawa dan hal itu dibenarkan oleh Raditya.

Lalu mereka bertiga membicarakan tentang bagaimana dulu Raditya mengejar-ngejar Clara sampai akhirnya Clara mau menerima cintanya. Dan perjuangan Raditya selama 6 tahun  ternyata tak sia-sia. Alhasil sebentar lagi mereka mau menikah.

Raditya berniat mengantarkan Clara pulang. Tapi Clara menolak karena Ia harus ke Bandara untuk menjemput temannya. Tak hilang akal, agar Raditya bisa lebih lama bersama Clara, dia menawarkan diri untuk mengantarkan Clara ke bandara.

Dalam perjalanan ke bandara, Raditya bertanya sebenarnya siapa teman Clara yang baru pulang dari luar negeri. Karena seingatnya semua teman Clara dia mengenal dengan baik dan saat ini gak ada yang sedang berlibur atau berkunjung ke luar negeri. Clara mengatakan bahwa teman baiknya ini tinggal di New York sejak 7 tahun yang lalu, jadi Raditya belum pernah bertemu dengannya.

Clara menjadi teringat bahwa sebenarnya 1 tahun yang lalu Shelly sempat pulang ke Indonesia karena ayahnya meninggal. Tapi saat itu dia sedang ada di singapura jadi tidak bisa datang. Clara ingat menyuruh Raditya untuk menghadiri pemakamannya. Apakah Raditya sempat bertemu dengannya? Raditya menjawab bahwa Ia lupa karena kejadiannya begitu sangat lama. Clara bercerita waktu itu dia merasa sangat sedih. Saat dia sampai di Indonesia ternyata temannya telah kembali ke New York. Setelah kejadian itu mereka berdua jadi jarang berkomunikasi.

Saat Clara mengirim e-mail dan mengatakan bahwa Ia akan menikah , temannya berjanji akan datang pada pernikahannya. Katanya sech dia bakal sampai sore ini. Dan Dia akan datang bersama Nanda, putrinya. Clara berjanji akan menjemput temannya di bandara karena mereka sudah lama sekali tidak bertemu. Dan Dia teramat sangat merindukan sahabatnya ini.

***

Sementara itu di pesawat, Nanda tidak henti-hentinya melihat wajah Arfian. Tentu saja Arfian yang wajahnya terus dipandangi sama Nanda merasa gimana gitu. Terus karena Nanda tidak tau nama Arfian, Ia terus memanggilnya Om Bule Ganteng. Nanda bertanya apakah Om Bule ganteng sudah menikah? Arfian menjawab belum karena dia masih mencari cinta pertamanya. Jawaban ini tentu saja membuat Nanda sangat senang.  

Setelah capek memandangi Arfian, Nanda tertidur dalam pangkuan ibunya. Karena merasa tidak enak dengan Arfian, Shelly selaku ibu dari Nanda meminta maaf atas kelakuan putrinya. Tapi Arfian tidak mempersalahkan hal itu, justru dia malah menganggap kalau Nanda itu sangat lucu. Dia juga mengatakan bahwa pasti suami Shelly sangat menyayangi dan memanjakan Nanda.

Pertanyaan Arfian membuat Shelly terdiam, Shelly bingung harus menjelaskan bagaimana. Akhirnya Shelly bercerita bahwa dia adalah seorang single mother. Dia tak pernah menikah karena  kekasihnya tak pernah menginginkan kehadiran Nanda dalam hubungan mereka. Dia menyuruhnya untuk menggugurkan kandungan dalam perutnya. Tapi dia menolak, dan memilih untuk melahirkan Nanda. Dan finally mereka putus.

Arfian meminta maaf karena telah membuat Shelly kembali mengingat masa lalu yang mungkin ingin dilupakannya. Tapi Shelly mengatakan dia tak mempersalahkan hal itu karena semua itu adalah bagian dari kehidupannya. Semua itu tidak akan mungkin bisa dilupakan dan dihapus dari kehidupannya. Shelly merasa bersyukur dan berterima kasih pada pria itu karena berkat pria itu Nanda bisa hadir dalam dunia ini. Baginya yang terpenting sekarang adalah kebahagiaan Nanda. Awalnya memang semua begitu berat untuknya, tapi sekarang Nanda menjadi hal terindah dalam hidupnya.

Shelly bercerita bahwa dia tinggal dan bekerja di New York. Dia pulang ke Indonesia karena sahabat terbaiknya akan menikah. Dia ingin menghadiri pesta pernikahan tersebut. Dulu, saat dia mengalami putus asa pada saat sedang mengandung Nanda, hanya temannyalah yang menguatkan dan mendukungnya.

Arfian bercerita kalau dia sedang liburan di Indonesia. Dia sudah lama tinggal dan bekerja di Los Angeles. Dia di Indonesia ingin menghadiri pagelaran show yang diadakan adiknya. Adiknya adalah seorang desainer pakaian. Namanya adalah Fitri Bella Rusmana. Saat Arfian menyebut nama adiknya. Shelly langsung mengatakan kalau Ia sangat menyukai rancangan baju yang dibuat oleh Fitri Bella Rusmana. Arfian berjanji nanti setelah sampai di Jakarta akan mengirimkan undangan pagelaran show adiknya. Shelly yang mendengarnya tentu merasa senang dan mengucapkan terima kasih.

***

Clara dan Raditya telah sampai di bandara. Saat Clara turun dari mobil dan mengajak Raditya untuk menemui Shelly, Raditya menolak. Dia memilih menunggu di mobil saja. Dia ingin memberi waktu pada mereka berdua untuk reunian. Bukankah Clara dan temannya sudah lama tak bertemu? Pasti banyak hal yang akan diceritakan. Ia memberi kesempatan pada mereka berdua untuk bersama dan melepas rindu. Setelah Clara pergi Raditya terdiam dan memikirkan sesuatu. Dia langsung menelpon seseorang.


***  

Setelah sampai di Bandara Soekarno-Hatta Nanda merasa sedih karena harus berpisah dengan Arfian. Arfian yang langsung sayang dan gemas pada tingkah gadis cilik ini akhirnya memberikan nomer ponselnya pada Nanda. Jika Nanda merasa kangen padanya Nanda tinggal menelpon atau mengiriminya pesan. Jika Ia tidak sibuk pasti akan mengangkat dan membalas pesannya. Hal ini tentu saja membuat Nanda senang bukan main. Ia langsung meminjam handphone ibunya dan menulis nomer HP Arfian. Dan tebak, Nanda menamai Arfian Bule Ganteng. Arfian hanya tertawa dan pasti Ia akan merindukan gadis cilik ini.

“Om bule ganteng” panggil Nanda

“Iya”

“Om harus janji kalau om akan selalu membalas Sms dan mengangkat telponku. Om juga harus janji kalau Om bule ganteng gak bakalan nglupain Nanda.”

Untuk menenangkan gadis cilik itu, Arfian langsung memeluknya dan berkata, “Iya, om janji. Om pasti akan selalu membalas dan mengangkat telpon dari Nanda. Om pasti akan sangat merindukan Nanda sampai mau mati rasanya.” 

“Benarkah?” Kata Nanda tak percaya

“Iya, …” Jawab Arfian sambil jongkok

Setelah itu Nanda mengajak Arfian untuk saling mengaitkan jari kelingking mereka. Sebagai pertanda bahwa mereka telah membuat sebuah perjanjian. Nanda menyuruh Arfian untuk menutup matanya karena Ia ingin memberikan hadiah special buat Arfian. Saat Arfian menutup matanya, Nanda langsung mencium pipi Arfian. Setelah itu IA langsung bersembunyi di belakang punggung ibunya karena merasa malu.

Shelly meminta maaf untuk kelakuan Nanda. Dia berkata sebelumnya Nanda tidak pernah melakukan hal itu pada orang lain. Arfian tidak mempersalahkan hal itu. Merekapun berpisah di bandara.
  
*** 

Di Bandara terlihat seorang gadis cantik yang sedang menunggu seseorang. Dia adalah adik tiri Arfian, Fitri. Dia sibuk berdandan agar terlihat cantik di depan kakaknya. Dia terus saja menyisir rambutnya dan memperbaiki make-upnya yang sudah mulai luntur.

Sementara Itu, di sebelah tempat duduk Fitri adalah Clara.  Saat diberitaukan bahwa pesawat yang ditumpangi Arfian dan Shelly telah mendarat, Telpon Clara bordering. Raditya menelpon dan mengatakan sepertinya dia tak bisa mengantarkan Clara pulang dan menemui sahabatnya karena tiba-tiba saja ada meeting di kantor. Clara tak mempersalahkan hal itu, Ia nanti bisa pulang naik taksi. Sekali lagi Raditya meminta maaf karena ini benar-benar di luar dugaan dan keinginannya.

Shelly menelpon Clara dan mengatakan kalau mereka sekarang sedang ada di toilet. Jadi tunggu aja mereka di tempat pengambilan luggage. Clara mengizakan dan akan menunggu di tempat pengambilan luggage.

Arfian yang telah mengambil luggagenya keluar. Dia berdiri di depan pintu tempat pengambilan luggage. Tanpa disadarinya, disebelahnya adalah Clara yang menunggu dengan sabar kedatangan Shelly dan anaknya. Apakah Shelly sadar bahwa cinta pertamanya berdiri tepat di sebelahnya? Atau Arfiankah yang pertama kali sadar bahwa orang yang selama ini selalu dicari dan dirindukannya ada di sampingnya?
***
Bersambung




Tidak ada komentar:

Posting Komentar